PERINGATAN HARI KESIAPSIAGAAN NASIONAL DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN
PEMKAB TAPSEL MELALUI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH MELAKSANAKAN APEL KESIAPSIAGAAN BENCANA NASIONAL DI LAPANGAN KANTOR CAMAT ANGKOLA SELATAN KAMIS, 26 APRIL 2018, DENGAN PEMBINA APEL KALAKSA BPBD KABUPATEN TAPANULI SELATAN AHMAD IBRAHIM LUBIS
PERWIRA APEL KABID PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN GOLFRID L TOBING DAN KOMANDAN APEL KASUBBID PENCEGAHAN HANDI FEBRIAL.
APEL KESIAPSIAGAAN BERJUMLAH 500 ORANG TERDIRI DARI UNSUR
1. MASYARAKAT
2. TK, SD, SMP DAN SMU
3. OKP
4. DUNIA USAHA
5. ASN
DALAM APEL KESIAPSIAGAAN INI DILAKSANAKAN BERBAGAI KEGIATAN ANTARA LAIN :
1. EVAKUASI MANDIRI
2. SIMULASI
3. LOMBA BONGKAR PASANG TENDA
4. LOMBA MEWARNAI
5. Dll
HARI KESIAPSIAGAAN BENCANA NASIONAL 2018
DESA TANGGUH BENCANA
DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA)
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA MELALUI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN MELAKSANAKAN KOORDINASI DAN SOSIALISASI DESA TANGGUH BENCANA TAHUN 2016.
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA MELALUI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN MELAKSANAKAN KOORDINASI DAN SOSIALISASI DESA TANGGUH BENCANA TAHUN 2016.
AULA SPMA (SMK PERTANIAN) PADANGSIDIMPUAN
MASYARAKAT YANG BERADA DI DESA/KELURAHAN ADALAH PENERIMA DAMPAK
LANGSUNG DARI BENCANA, DAN SEKALIGUS SEBAGAI PELAKU LANGSUNG YANG AKAN MERESPON
BENCANA DISEKITARNYA.
OLEH KARENA ITU,
DENGAN MEMANFAATKAN SEMUA POTENSI SUMBERDAYA YANG DIMILIKI, MASYARAKAT
DESA/KELURAHAN DAPAT MENJADI TANGGUH TERHADAP DAMPAK BENCANA, SEHINGGA RESIKO
KORBAN JIWA, KERUGIAN HARTA, DAN LAINNYA AKAN BISA DIPERKECIL DAN BAHKAN
DIHINDARI
FHOTO DOKUMENTASI KEGIATAN
SIMULASI
BPBD TAPANULI SELATAN
SALAM TANGGUH.......!
SALAM KEMANUSIAAN .....!
SELURUH JAJARAN, STAF, PUSDALOPS, DAMKAR BPBD KABUPATEN TAPANULI SELATAN, MENGUCAPKAN SELAMAT Pelantikan Bupati dan wakil Bupati Tapanuli Selatan bapak H. Syahrul M Pasaribu, SH - Aswin Efendi Siregar Periode Tahun 2016 - 2021 di Lapangan Merdeka - Medan, Rabu 17 Februari 2016 oleh Plt. Gubernur Sumatera Utara bapak Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si
SALAM KEMANUSIAAN .....!
SELURUH JAJARAN, STAF, PUSDALOPS, DAMKAR BPBD KABUPATEN TAPANULI SELATAN, MENGUCAPKAN SELAMAT Pelantikan Bupati dan wakil Bupati Tapanuli Selatan bapak H. Syahrul M Pasaribu, SH - Aswin Efendi Siregar Periode Tahun 2016 - 2021 di Lapangan Merdeka - Medan, Rabu 17 Februari 2016 oleh Plt. Gubernur Sumatera Utara bapak Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si
Belajar Dari Peristiwa Banjir Besar di Zaman Nabi Nuh
26-Jul-2012 09:06 |
Sebagian besar masyarakat Indonesia,
tentu pernah mendengar cerita kapal Nabi Nuh. Cerita yang dapat di baca
dari berbagai sumber dari berbagai Agama besar dunia seperti Islam,
Kristen dan Yahudi ini menceritakan mengenai perintah Tuhan untuk
membuat kapal besar yang menyelamatkan Nabi Nuh beserta
pengikut-pengikutnya, beserta berbagai jenis hewan, dari banjir besar. Gambar 1. Noah Ark(1846), digambar oleh Edward Hicks (Sumber : Wikipedia.) Bagi bangsa Indonesia yang beberapa tahun terakhir ini cukup banyak mengalami bencana Tsunami, mungkin dapat membayangkan peristiwa nabi Nuh tersebut seperti bencana Tsunami. Bahtera barangkali memang merupakan wahana yang sangat kuat dalam menghadapi ombak besar. Desain kapal memang memiliki keseimbangan yang baik, sehingga besarnya ombak di tengah lautan pada umumnya hanya akan mengombang-ambingkan sebuah bahtera, tanpa membuat kapal tersebut terbalik. Peristiwa Tsunami terbesar yang pernah kita alami seperti yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 itu, juga menyisakan sejarah kehandalan kapal ini. Dua buah bukti sejarah ini dapat kita temukan di kota banda Aceh, yaitu PLTD terapung yang berlokasi tidak terlalu jauh dari mesjid Raya Banda Aceh (Gambar 2), dan sebuah kapal yang ";;bertengger";; di atas rumah di gampong Lampulo (Gambar 3). Gambar 2. PLTD terapung di tengah-tengak kota Banda Aceh (sumber: www.piknikyu.com) Gambar 3. Kapal yang bertengger di atas rumah, menjadi bukti keganasan Tsunami 2004. (sumber: www.piknikyu.com) Seorang sahabat memaparkan ide nyeleneh-nya terkait desain selter untuk tsunami. ";;Mengapa tidak membuat atap terapung yang mampu menampung cukup orang dan dapat lepas jika terbawa ombak?";;. Hm, mungkin saya memang penyuka ide nyeleneh. Akan tetapi, bukti-bukti di atas cukup meyakinkan saya bahwa desain selter terapung ini mungkin bisa dikembangkan oleh para ahli konstruksi sebagai salah satu solusi cerdas antisipasi pengurangan risiko bencana Tsunami yang multifungsi. |
Sumber :Dr. Udrekh Perekayasa Teknologi Sumberdaya Lahan, Wilayah, dan Mitigasi Bencana BPPT |
Sosialisasi Penyebar Luasan Informasi Pencegahan, Kesiapsiagaan Dalam Penanggulangan Bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan melaksanakan Sosialisasi Penyebarluasan Informasi Pencegahan, Kesiapsiagaan dalam Penanggulangan Bencana pada Tanggal 16 Juli 2012 bertempat di Istana Hotel VI Padangsidimpuan,
Sosialisasi tersebut di buka Secara Resmi Oleh Sekretaris Daerah Bapak Ir. ASWIN EFENDI SIREGAR, MM.
pada kesempatan tersebut menghadirkan Narasumber dari BPBD Provinsi Yaitu
1. TRINGANI BARUS, SE
2. Drs.SYAFRI NST M
3. HATIGORAN SIMBOLON
Mars Tangguh(Cipt. DR. Syamsul maarif)
Semangat berjuang
demi panggilan kemanusiaan
gerak terpadu
pemerintahnya, masyarakat, dan dunia usaha
demi negara
wujudkan cita
m’nuju ketangguhan bangsa
menghadapi bencana
Materi yang di sampaikan terdiri dari :
1. PENYEBARLUASAN INFORMASI BENCANA BERBASIS MASYARAKAT
2. Manajemen Penanggulangan Bencana
3. Kesiap Siagaan Bencana
Sosialisasi tersebut di buka Secara Resmi Oleh Sekretaris Daerah Bapak Ir. ASWIN EFENDI SIREGAR, MM.
pada kesempatan tersebut menghadirkan Narasumber dari BPBD Provinsi Yaitu
1. TRINGANI BARUS, SE
2. Drs.SYAFRI NST M
3. HATIGORAN SIMBOLON
Mars Tangguh(Cipt. DR. Syamsul maarif)
Semangat berjuang
demi panggilan kemanusiaan
gerak terpadu
pemerintahnya, masyarakat, dan dunia usaha
demi negara
wujudkan cita
m’nuju ketangguhan bangsa
menghadapi bencana
Saat menyanyikan Mars Tangguh |
Materi yang di sampaikan terdiri dari :
1. PENYEBARLUASAN INFORMASI BENCANA BERBASIS MASYARAKAT
2. Manajemen Penanggulangan Bencana
3. Kesiap Siagaan Bencana
Menyenyikan Mars Tangguh |
Saat Registrasi Peserta |
SOSIALISASI JUKNIS DANA BANSOS BERPOLA HIBAH REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA TA 2011
14-Nop-2011 09:00 | ||||||||||||||||||||||||
Deputi
Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) Ir. Bambang Sulistianto, M.M., membuka secara resmi acara
“Sosialisasi Petunjuk Teknis Tata Cara Pengajuan dan Pengelolaan Dana
Bantuan Sosial Berpola Hibah Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pascabencana Tahun Anggaran 2011” di Hotel Jayakarta, Jakarta, Senin
sore (7/11). Dalam pembukaan ini Bambang didampingi oleh Direktur
Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi BNPB Ir. Siswanto Budi
Prasodjo, M.M. Acara ini dihadiri kurang lebih 135 orang dari 6 (enam)
provinsi yang merupakan perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Dalam kata sambutannya Bambang
menyampaikan, “Penyusunan Juknis Bansos Berpola Hibah Kegiatan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Tahun Anggaran 2011 ini
dimulai sejak bulan April 2011. Bahkan hingga kemarin malam dokumen
Juknis ini masih berada di tangan Kepala BNPB untuk ditandatangani. Oleh
karena itu para peserta sosialisasi hanya mendapatkan dokumen fotokopi,
sedangkan dokumen Juknis yang telah dicetak akan dikirimkan kemudian
hari. Dalam penyusunan itu didukung sepenuhnya oleh Project Manager Disaster Risk Reduction based Rehabilitation and Reconstruction (DR4).” Untuk diketahui bahwa DR4 merupakan kerjasama antara United Nations Development Programme (UNDP) dan BNPB untuk penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih baik.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun 2008 Tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana (PP
22/2008) dikenal adanya “dana bantuan sosial berpola hibah”. Pengertian
dana bantuan sosial berpola hibah ini adalah dana yang disediakan
Pemerintah kepada pemerintah daerah sebagai bantuan penanganan
pascabencana. Dana tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN), khususnya pada anggaran penanggulangan bencana yang
untuk kegiatan pada tahap pascabencana. Dana-dana penanggulangan bencana
saat ini dikelola oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan
khusus untuk dana bantuan sosial berpola hibah itu masuk dalam rekening
999-08 BNPB yang mana masuk dalam akun Belanja Sosial Lainnya.
Menurut Bambang dana bantuan sosial
berpola hibah ini dalam nomenklatur keuangan belum ada. Ada hal-hal yang
berbeda sekali sehingga di keuangan masih belum jelas dan maka dari itu
dibuat aturan tersendiri tentang hal ini berupa sebuah petunjuk teknis.
Jangan sampai di daerah jadi bermasalah karena dana rehabilitasi dan
rekonstruksi itu berbeda dengan dana-dana yang lain. Dana rehabilitasi
dan rekonstruksi itu tidak berada pada satu Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD), ini yang membuatnya berbeda, karena Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) ada di BNPB/BPBD sedangkan pelaksanaannya ada di SKPD.
Tidak
setiap SKPD ada PPK-PPK-nya. Jadi kalau misalnya pelaksanaan kegiatan
rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan oleh SKPD terkait, kegiatan
pertanian oleh SKPD bidang pertanian, kegiatan infrastruktur dan fisik
oleh SKPD ke-PU-an, kegiatan kesehatan oleh SKPD bidang kesehatan, dan
lain-lain; dengan demikian akan banyak sekali PPK-nya. Maka dari itu
fungsi PPK berada di tangan BNPB/BPBD, yaitu PPK Pusat berkedudukan di
BNPB dan PPK Daerah berkedudukan di BPBD Provinsi/Kabupaten/Kota. PPK
Daerah diusulkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota yang diangkat dan
ditetapkan oleh Sekretaris Utama BNPB selaku Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) atas nama Kepala BNPB. Atasan langsung PPK Daerah adalah Kepala
Pelaksana BPBD sebagai pejabat penandatangan Surat Perintah Membayar
Rehabilitasi dan Rekonstruksi (SPM-RR), yang diangkat dan ditetapkan
oleh Sekretaris Utama BNPB/selaku KPA atas nama Kepala BNPB.
Proses penyusunan Juknis ini
melibatkan banyak pihak dan memakan proses yang cukup panjang. Tahapan
yang ditempuh dalam menyusun Juknis ini antara lain mengumpulkan data,
mengevaluasi implementasi Peraturan Kepala BNPB Nomor 16 Tahun 2010
tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah
Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Tahun 2010 (Perka
16/2010), permasalahan dan tantangan yang ada dalam pelaksanaan
rehabilitasi dan rekonstruksi, pertemuan pakar dari Kementerian/Lembaga
dan konsultasi publik di daerah.
“Dokumen Juknis ini bukan berarti
sudah sempurna. Bila dalam implementasi di lapangan ditemui permasalahan
dan tantangan maka hal itu akan jadi bahan evaluasi. Juga bila
Bapak/Ibu ada usulan-usulan untuk memperbaiki dokumen Juknis silahkan
disampaikan kepada BNPB. Tahun depan Juknis ini akan direvisi lagi
berdasarkan masukan-masukan yang ada,” demikian kata Bambang mengakhiri
kata sambutannya.
Acara “Sosialisasi Petunjuk Teknis
Tata Cara Pengajuan dan Pengelolaan Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah
Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Tahun Anggaran 2011”
ini dihadiri oleh perwakilan BPBD dari 6 provinsi, antara lain:
1. Provinsi Banten
3. Provinsi Jawa Tengah
4. Provinsi DIY
5. Prov. Jawa Timur
6. Provinsi Gorontalo
Direncanakan acara sosialisasi Juknis
Bansos Berpola Hibah Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Tahun
Anggaran 2011 ini dilakukan dalam 5 (lima) gelombang sebagai berikut:
|
Langganan:
Postingan (Atom)